PENILAIAN KINERJA ANTAR KECAMATAN (DALAM RANGKA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING TERINTEGRASI DI KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR TAHUN 2022)
TEMA
Optimalisasi Penggunaan Anggaran Desa dan Peran Pihak Ketiga Dalam Upaya Pencegahan Dan Penurunan Stunting
Aula Sei Mentaya Bappelitbangda Kabupaten Kotawaringin Timur, Kamis 3 November 2022
Dengan diadakannya rapat di Aula Sei Mentaya di Bappelitbangda dengan di hadiri Bapak Bupati Kotim H. Halikinnor S.H, M.M adapun dalam kegiatannya yang di sampaikan dari beberapa kecamatan yang diantaranya yaitu :
1.CEMPAGA HULU
Menyampaikan bahwa data dari riset kesehatan dasar (Riskesdas) Kementrian Kesehatan RI 2018, angka prevelansi stunting di Kotawaringin Timur sebesar 48,84 persen. Ini merupakan yang tertinggi di Kalimantan Tengah. Dari data prevelensi stunting di Kotawaringin timur per 31 Desember 2021 sebesar 23,2 persen, menurun 4,2 persen dari tahun 2020 yang sebesar 27,4.
Adapun upaya yang dilakukan oleh Decamatan Cempaga Hulu dalam upaya percepatan penurunan dan pencegahan stunting dalam hal ini yaitu
1.Makanan tambahan untuk mengatasi KEK pada bumil
2.Tablet tambahan darah untuk mengatasi anemia pada bumil
3.Konsumsi garam beriodium
4.Asi ekslusif
5.Imunisasi
6.Cuci tangan dengan benar
7.pemberian obat cacing
8.pemberian makanan tambahan
9.pemberian vitamin A dan masih banyak lagi
2. Parenggean
Adapun Parenggean dalam penangananya yaitu dalam upaya penurunan stunting dilakukan melalui dua intervensi, yaitu.
1.Intervensi gizi spesifik (30%) untuk mengatasi penyebab langsung yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan
2.Intervensi gizi sensitive(70%) untuk mengatasi penyebab tidak langsung sebagai pendukung untuk penurunan stunting seperti penyediaan air bersih dan sanitasi
3.selain mengatasi penyebab langsung dan tidak langsung, diperlukan prasyarat pendukung yang mencakup komitmen politik dan kebijikan untuk pelaksanaan, keterlibatan pemerintah dan lintas sektor, serta kapasitas untuk melaksanakan
Daftar intervensi dalam penanganan stunting Kecamatan Cempaga :
intervensi gizi sensitive kegiatannya meliputi :
1.Air bersih dan sanitasi
2.Bantuan pangan non tunai
3.Jaminan kesehatan nasional (JKN)
4.Pendidikan anak usia dini(PAUD)
5.Bina keluarga balita(BKB)
6.fortifikasi pangan
Kendala atau isu dalam 1000 HPK
1.Kurangnnya kesadaran ibu dalam memeriksa kehamilan saat usia kehamilan trisemester 4
2.kurangnnya kesadaran ibu untuk hadir ke posyandu/kelas ibu hamil
3.kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI ekslusif dan PMBA
4.Rendahnya ekonomi keluarga dalam pemenuhan pangan bergizi
5.Kurangnnya kesadaran remaja putri dan ibu hamil minum tablet tambah darah dan masih banyak lagi